Beranda

Seiring perkembangan globalisasi, tekno-logi, informasi dan perubahan dinamika otonomi daerah dalam pembangunan. Maka kebutuhan ahli analisis dan pemberdayaan sosial semakin meningkat seiring dengan tuntutan perubahan yang terjadi. Atas dasar itu sosiologi sebagai cabang ilmu sosial yang bersifat terapan (applied science) dirancang untuk mencoba menjawab berbagai permasalahan yang muncul sebagai akibat perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat yang semakin berkembang. Untuk menjawab tantangan tersebut, Program Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau sejak tahun 2001 dengan Konsentrasi Kajian Perkotaan telah melahirkan sarjana profesional berpendidikan Strata Dua (S-2) yang kini tersebar pada berbagai instansi pemerintah, lembaga legisatif, kepolisian, kependidikan dan berbagai instansi lainnya baik pemerintah maupun swasta di berbagai daerah.

Sejak awal 2010 Program Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau membuka konsentrasi baru lagi yaitu Konsentrasi Perencanaan dan Pembangunan Sosial yang dirancang untuk menjawab berbagai persoalan pembangunan sosial yang bersifat people center oriented yang dilakukan oleh instansi pemerintah maupun swasta. Pola pembangunan yang bersifat buttom up dengan mengedepankan unsur spesifik lokalitas memang dirasakan sangat perlu dalam kaitannya dengan otonomi daerah dan tuntutan masyarakat yang semakin kuat untuk menciptakan civil society yang kuat. Program Perencanaan dan Pembangunan Sosial didirikan untuk merespon kebutuhan daerah sejalan dengan implementasi otonomi daerah. Di samping itu, pengaruh globalisasi po-litik, ekonomi dan sosial yang melanda seluruh dunia menciptakan tantangan-tantangan pemba-ngunan yang perlu mendapatkan respon peme-rintah dan masyarakat. Tantangan pembangunan yang menonjol seperti kesenjangan dan kera-wanan sosial yang timbul akibat persaingan kekuatan-kekuatan ekonomi, sosial dan politik pada arus global, tidak semuanya mampu diken-dalikan oleh pemerintah, termasuk Pemerintah Daerah maupun berbagai perusahaan yang ada yang juga banyak menyangkut kehidupan masyarakat di sekitarnya. Kenyataan ini menyadarkan kembali akan pentingnya peran masyarakat agar mampu ber-tahan dan sekaligus mampu merencanakan masa depan mereka sendiri. Khususnya dalam era otonomi daerah (adanya perubahan paradigma sentralisasi menjadi desentralisasi) dengan ber-bagai tantangan dan masalah yang akan dihadapi, telah memunculkan kesadaran akan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan. Membangun masyarakat untuk menjadi pelaku utama pembangunan – sebagai visi dari pembangunan sosial – pada dasarnya tidak dapat diwujudkan hanya dengan mengejar pertumbuhan ekonomi semata tetapi juga sosial psikologis, sehingga potensi anggota masyarakat dapat dikembangkan agar mampu mengambil prakarsa untuk membangun masyarakatnya sendiri. Pembangunan Sosial adalah upaya perbaikan kehidupan perekonomian dan pelembagaan suatu budaya pembangunan baru yang lebih bersifat partisipatif dan transformatif yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen masyarakat. Dalam rangka untuk untuk mewu-judkan pemikiran tersebut maka konsentrasi Perencanaan dan Pembangunan Sosial didirikan.